Sejarah peradaban manusia telah mengalami banyak fase dan tahapan, salah satunya adalah fase dimana agama Islam muncul dan menyebar luas di seluruh dunia. Sebelum munculnya Islam, dunia pada saat itu didominasi oleh beberapa kebudayaan besar seperti kebudayaan Yunani, Persia, dan Romawi. Namun, dengan munculnya Islam, peradaban manusia mengalami perubahan besar terutama dalam hal agama, budaya, Ekonomi dan politik.
Pada awalnya, Islam muncul di Arab Saudi dan dengan cepat menyebar ke seluruh wilayah Arab dan sekitarnya. Islam mengajarkan ajaran-ajaran dasar seperti keimanan kepada Allah SWT, menghormati sesama manusia, serta menganjurkan kebaikan dan keadilan. Ajaran-ajaran in bermula dari turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad SAW yang hidup pada abad ke-6 di kota Makkah. Pada suatu malam di bulan Ramadan, ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun, ia menerima kunjungan dari Malaikat Jibril. Malaikat Jibril menunjukkan dirinya kepada Nabi Muhammad dan menyampaikan pesan dari Allah SWT, berupa surat pertama dari Al-Quran, yaitu surat Al-‘Alaq.
Polemik wahyu dalam konteks agama Islam sering muncul dalam perdebatan antara para ulama atau orang yang berbeda pandangan tentang kebenaran atau keaslian wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Ada pula yang mempertanyakan konsistensi wahyu dalam Al-Quran, yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam yang diajarkan di tempat lain.
Sejarah Peradaban Manusia
Pada hakikatnya Allah SWT adalah pencipta segala sesuatu di alam semesta ini, termasuk di antaranya adalah:
• Nur/cahaya
• Alam Semesta
• Manusia, Hewan
• Surga dan neraka
• Pena dan Qalam
Semua ini mencerminkan kekuasaan dan keagungan Allah SWT sebagai pencipta alam semesta dan segala isinya.
Sebagaimana dalil yang terkait dengan pembahasan ini diantaranya:
- Surah Al-Maidah : 15 (Menjelaskan bahwa Yang pertama kali Allah ciptakan adalah nur atau cahaya nabi Muhammad SAW)
- Al-Imran : 96 (Menjelaskan bahwa rumah pertama itu Baitullah/Ka’bah)
- Al-Baqarah : 127 (kisah nabi Ibrahim dan Ismail dalam meninggikan fondasi baitullah)
- Al-Imran : 59 (perumpamaan penciptaan nabi Isa seperti penciptaan nabi Adam, ketika Allah berkata “Jadilah!, Maka jadilah sesuatu itu)
Yang Allah ciptakan pertama adalah Nur (Muhammad), dimana cahaya itu butuh tempat naungan yaitu Baitullah. Dari situlah kemudian di ciptakan-lah Nabi Adam. Dari keturunan Nabi Adam bernama Nabi Shin, lahirlah keturunan-keturunan manusia.
Wahyu dan Keislaman
Nabi adalah manusia yang diberikan wahyu kepadanya dengan membawa syariat untuk diamalkan dan tidak diperintahkan untuk menyampaikan nya. Nabi menerima wahyu hanya untuk pelajaran bagi dirinya.
Rasul adalah manusia yang diberikan wahyu kepadanya untuk diamalkan dan diperintahkan untuk menyampaikan nya. Rasul menerima wahyu untuk dirinya dan untuk disebarkan kepada umatnya
Para nabi dan rasul diutus oleh Allah SWT untuk memberikan petunjuk kepada manusia agar dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Mereka dianggap sebagai utusan Allah SWT yang memiliki tugas mulia untuk menyebarkan agama dan membimbing umat manusia menuju jalan yang benar.
Iman kepada kitab kitab Allah Swt yaitu Zabur, Taurat, Injil dan Al Qur’an tidak mesti semua di pelajarin secara detail.
Jumlah nabi yg wajib kita ketahui ada 25 berdasarkan pertanyaan Abu Dzar al Ghifari kepada nabi Muhammad SAW dikatakan sebenarnya jumlah nabi ada 124.000 dan jumlah Rasul ada 313.
Suhuf di turunkan kepada 5 Nabi, diantaranya:
1. Nabi Adam (10 suhuf)
2. Nabi Syits (50 suhuf)
3. Nabi Idris (30 suhuf)
4. Nabi Ibrahim (10 suhuf)
5. Nabi Musa (10 suhuf)
Sejarah peradaban manusia menunjukkan bahwa manusia telah mencapai kemajuan yang luar biasa dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi. Wahyu yang diberikan oleh Allah SWT kepada para nabi dan rasul merupakan pedoman bagi umat manusia untuk hidup dengan moralitas dan etika yang tinggi, termasuk dalam mengelola ekonomi. Dalam ajaran Islam, ekonomi dianggap sebagai salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia yang harus diatur dengan baik dan seimbang. Dalam konteks ekonomi, Islam mengajarkan tentang pentingnya perdagangan yang jujur dan adil, serta larangan terhadap praktek-praktek ekonomi yang merugikan dan melanggar prinsip-prinsip moral, seperti riba, spekulasi, dan manipulasi pasar.
Dalam kesimpulannya, sejarah peradaban manusia menunjukkan bahwa moralitas dan etika yang kuat dalam mengelola ekonomi merupakan faktor penting dalam keberlangsungan peradaban manusia. Ajaran Islam memberikan pedoman dan prinsip-prinsip yang jelas untuk mengatur ekonomi dengan moralitas dan etika yang tinggi, sehingga dapat tercipta keseimbangan dan keadilan dalam perekonomian.
Semoga bermanfaat, jangan lupa share agar saudara kita juga mendapat kebaikan dan semoga menjadi amal jariyah yang tidak akan terputus pahalanya »»»
➖➖➖
👥: Progres Tazkia
🐦: KSEI_Progres
📷: progrestazkia
🌐: www.kseiprogres.com