Ziswaf: Kunci Indonesia Keluar dari Middle Income Trap

Pembaharuan ziswaf menjadi penting untuk dilakukan, karena selama ini sebagian besar masyarakat masih memandang ziswaf sebagai ibadah yang terlepas kaitannya dengan persoalan ekonomi dan sosial, padahal ziswaf adalah sumber kekuatan ekonomi yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan. Dalam praktiknya, ziswaf masih kurang memberi dampak pada pembangunan masyarakat, sehingga perlu ada upaya muwujudkan produktifitas dalam pengelolaanya. Dana ziswaf dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan lahir batin masyarakat. Esensi dari ziswaf sendiri adalah untuk memenuhi segala kebutuhan dasar masyarakat berpenghasilan rendah, termasuk memenuhi kebutuhan pendidikan, tempat tinggal dan sandang mereka. Dari sinilah pola pemberian ziswaf kepada masyarakat tidak hanya bersifat konsumtif saja, namun dapat pula bersifat produktif.

Lembaga ziswaf sejatinya bertugas menyalurkan dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus unit) ke masyarakat yang kekurangan dana (defisit unit) sebagai bentuk nyata dari peningkatan kualitas hidup SDM. Bahkan dengan menggunakan mekanisme ziswaf produktif, khususnya zakat produktif dengan zakat core principles-nya dan wakaf produktif dengan wakaf core principles-nya serta wakaf model baru yakni wakaf uang, dapat mewujudkan peningkatan iklim investasi di Indonesia pada beberapa sektor usaha strategis yang dianggap penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing.

Pendayagunaan ziswaf secara produktif yang pemahamannya lebih kepada bagaimana cara atau metode menyampaikan dana ziswaf sesuai sasaran, sesuai dengan tujuan syara’, membangun masyarakat menjadi SDM yang berkualitas. Cara pemberian yang tepat guna efektif manfaatnya dengan sistem yang serbaguna dan produktif, sesuai dengan pesan syariat dan peran serta fungsi sosial ekonomis dari ziswaf.

Kelebihan dari ziswaf produktif akan berdampak positif secara nyata dalam menciptakan masyarakat sejahtera yang mampu hidup lebih baik dan bahkan akan lebih mandiri, sehingga mereka tidak butuh lagi menerima bantuan. Karena telah mampu bangun dari kemiskinan menuju sejahtera. Ziswaf produktif ini sangat urgen dalam membangun masyarakat produktif dan inovatif dalam membangun bersama perekonomian bangsa sejahtera.

Jika kualitas SDM telah terjamin, maka akan berkelanjutan pada kontribusi PDB penduduk yang tinggi dan pertumbuhan pendapatan per kapita yang terus berlangsung, sehingga pengusaha-pengusaha dapat berkompetisi secara sehat dan terus berinovasi memanfaatkan sumber daya alam (SDA) dan teknologi dengan lebih bijak, hingga pada akhirnya, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi angka ketimpangan sosial, mewujudkan stabilisasi ekonomi negara dan yang terpenting mengeluarkan Indonesia dari Middle Income Trap, Insya Allah.

Wallahu A’lam.

Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik RI. (2020). Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I- 2020. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Egawa, A. (2013). Will Income Inequality Cause a Middle-Income Trap in Asia? Bruegel Working Paper, 1-26.

Jayani, D. H. (2019, Oktober 25). Solusi Bank Dunia agar Indonesia Lolos Middle Income Trap. Retrieved from Kata Data: https://katadata.co.id/infografik/2019/10/25/solusi-bank-dunia-agar-indonesia-lolos-dari-middle-income-trap

Kantor Staf Presiden. (2019, April 11). Pertumbuhan Berkelanjutan, Kunci Keluar dari Middle Income Trap. Retrieved from Kantor Staf Presiden: http://ksp.go.id/pertumbuhan-berkelanjutan-kunci-keluar-dari-middle-income-trap/

Kementrian PPN/Bappenas RI. (2019, April 9). Visi Indonesia 2045: Manfaatkan Bonus Demografi Demi Wujudkan Indonesia Maju. Retrieved from Kementrian PPN/Bappenas RI: https://www.bappenas.go.id/id/berita-dan-siaran-pers/jakarta-menteri-ppnkepala-bappenas-bambang-brodjonegoro-berbicara-mengenai-pentingnya-penyelarasan-visi-indonesia-2045-dengan-vi/

Setyawan, D. (2014, Desember 11). Indonesia Dalam Bayang-Bayang Middle Income Trap. Retrieved from Kementrian Keuangan RI: https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel-dan-opini/indonesia-dalam-bayang-bayang-middle-income-trap/

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

On Key

Related Posts